Notifikasi :

Incoming article

1. Khusus yang berkaitan dengan ANIME blognya saya pindah ke http://phantoomseed.blogspot.com/

2. Saat ini blog tersebut masih dalam proses perbaikan.

3. jadi masih memerlukan waktu untuk bisa Update anime secara rutin

Home » » Perjuangan Hidup Seorang Anak Bernama Ridwan

Perjuangan Hidup Seorang Anak Bernama Ridwan

Unknown | 5/01/2012 09:28:00 AM | 0 komentar
Artikel

Cerita tentang Ridwan (Bocah Sabar Pengumpul Cacing)
Satu lagi Allah swt memberi kesempatan saya memetik pelajaran berharga dari perjuangan hidup orang lain. Kehidupan seorang bocah bernama Ridwan. Tentu kita tahu, Ridwan adalah nama malaikat penjaga surga. Mendengar namanya saja kita bisa merasakan kedamaian yang ditawarkan Allah dalam surga-Nya. Kembali ke bocah itu, dia berbeda dari anak-anak seumurannya. Ketika teman-temannya bermain, Ridwan menghabiskan waktunya mengumpulkan cacing dari tempat satu ke tempat lain. Ya, mengumpulkan cacing adalah sumber penghidupannya.
Dalam proses pengumpulan hewan melata yang kebanyakan orang merasa jijik itu, Ridwan berbekal cangkul dan wadah untuk menempatkan cacing-cacing buruannya. Dia berjalan keliling desa mencari tempat-tempat yang biasanya cacing tanah mudah didapat, seperti tanah dekat kandang dan dekat sampah. Jika tidak terbiasa, orang biasa akan merasa jijik mengais tanah di tempat seperti itu, apalagi untuk memunguti cacing yang menggeliat-geliat di tanah basah.

Begitu dirasa cukup jumlah cacing yang dibutuhkan, Ridwan segera kembali ke rumah untuk melakukan prosesi selanjutnya. Dicucinya cacing itu di aliran air depan rumahnya. Dibersihkannya cairan yang ada di tubuh si cacing. Setelah bersih, Ridwan menuju dapur rumahnya yang sangat amat sederhana. Direbusnya cacing-cacing itu di atas nyala api kompor berbahan bakar kayu. Air rebusan kemudian disaring dan airnya dimasukkan ke botol. Cacing-cacing yang telah direbus dikeringkan dengan cara disangrai. Setelah kering, Ridwan menumbuknya menjadi halus. Kemudian bubuk cacing dibungkus di dalam kertas-kertas kecil. Akhirnya, proses produksi selesai yang menghasilkan dua jenis obat berbahan cacing: air ramuan dan bubuk cacing.
Dengan membawa sedikit hasil ramuannya, Ridwan berjalan keliling desa menjajakan obat cacingnya ke para tetangga. Alhamdulillah, beberapa tetangga sudah menjadi pelanggan tetap Ridwan. Setelah semua dagangan terjual, Ridwan segera pulang karena harus merawat ayahnya yang sakit. Semenjak kecelakaan lalu lintas, ayah Ridwan tidak bekerja lagi karena kakinya sakit. Aktivitas harian seperti makan dan minum, Ridwan lah yang mengurusi. Sedangkan ibunya bekerja sebagai buruh tani untuk menopang keluarga. Dengan lauk seadanya, Ridwan menyiapkan makan untuk sang ayah. Seusai makan, Ridwan memandikan sang ayah dengan sabarnya.
Tentang uang hasil penjualan obat cacing ramuannya, Ridwan menuturkan uang itu diberikan pada ibunya untuk memenuhi makan sehari-hari dan membeli keperluan Ridwan.
Subhanallah…Saudara/i-ku, semoga kita bisa memetik hikmah kehidupan dari kisah di atas. Betapa seorang anak dengan rela mengorbankan waktu bermain dan belajarnya untuk mencari nafkah. Terlebih lagi, dia tidak mengeluh dalam merawat orang tuanya. Mari kita kembali merefleksi apakah kita sudah bersyukur atas nikmat-Nya dengan selalu taat pada-Nya…apakah kita sudah membagi sebagian apa yang kita miliki pada orang yang berhak…apakah kita sudah menyayangi orang tua kita seperti mereka menyayangi kita di waktu kecil…Semoga Allah swt senantiasa melunakkan hati kita untuk mengambil hikmah dari setiap kejadian…Wallahu a’lam
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Welcome To My Blog - All Rights Reserved
Template Modify by Wachid Nurrhi
Proudly powered by Blogger